Malam sunyi melanda kekosongan jembatan hati
Menanti akan datangnya rembulan pagi
Menanti esok nan cerah menyejukkan hati
Bila melihat mawar bersemi
Bila ku pandang parasmu
Ku teringat sesuatu
Akan satu kenangan yang indah
Seindah air mengalir begitu derasnya
Lama jika diriku menanti
Sebuah puisi menggetarkan hati
Nan elok sajak nan indah
Seindah pencipta maha kuasa
Akankah dirimu mengetahui isi hatiku
Akankah kau juga rindu seperti diriku
Akankah ceritaku berakhir tragis
Ataupun sebaliknya ?
Bumi dan bulan tak mungkin bersatu
Bila tak ada satu ikatan yakni gerhana
Gerhana telah menyatukan mereka
Dan mereka bertemu walau sesaat
@salam penulis
Kamis, 20 September 2018
Jembatan penyejuk menghilang
Senin, 10 September 2018
Tirai kerinduan menerpa harapan
Tirai kerinduan
Sebuah lagu simponi menghiasi relung hati
Tanpa sepatah katapun air mata terjatuh
Membuat ingatan luka menghiasi
Membuat kenangan indah datang menyentuh
Andai hati bisa membolak-balik halaman
Yang terisi penuh akan kasih tak sampai
Membuat hati hampa memenuhi relung kegelapan
Hingga pada akhirnya hati kecewa menangis
(Untukmu cinta dalam diamku)
{Kasih tak sampai bagaikan sebuah pisau mengiris asa}
Langganan:
Komentar (Atom)